Ketidakcermatan penyebutan Mayasari dan Mayangsari di DetikCom
Entah, ini disengaja atau tidak oleh Detikcom untuk memberikan headline dan berita dengan menuliskan bis Mayasari menjadi Mayangsari di halaman depannya. Berikut tangkapan yang berhasil diambil tepat pukul 9.39 WIB di komputer saya :
Penasaran dengan judul berita tersebut, tautannya saya telusuri. Loh, kok judul berita dan beritanya berbeda dengan headline di depan (bukan Mayangsari yang identik dengan artis itu ) :
Namun ketika saya mengunjungi kembali tetap pukul 9.51 WIB, headline dan berita di halaman depan sudah berubah menjadi Mayasari. Tangkapannya adalah sebagai berikut :
Sekali lagi, ini murni kesalahan dari wartawannya atau memang disengaja supaya pengunjung (termasuk saya) jadi tertarik untuk membaca lebih lengkap tulisan tersebut ya? Untungnya, Detik segera meralat kesalahan tulis tersebut sesegera mungkin (dalam tempo 12 menit) sehingga saya berasumsi Detik hanyalah saalh keitk ™ . Ah, saya jadi ingat tulisan mas Ronny Haryanto tentang Detikcom di sini.
9:54 AM
|
Labels:
Internet,
sosial politik
|
This entry was posted on 9:54 AM
and is filed under
Internet
,
sosial politik
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
4 comments:
sekarnag ini baca detik lebih kaya baca tabloid "Cari sensasi" .. dengan menggunakan bahasa gaul yang gak genah, dan kadang cenderung provokatif
Alhamdulillah, mungkin kita juga harus melihat dengan sudut baik dalam pemecahan dalam prasangka berita. Mereka dan kita semuapun hanya manusia biasa yang penuh kekurangan. Jadi dengan saling "Take 'n Give" semuanya bisa saling teratasi ... Semoga lain kali penulisan berita dimana2 minim akan kesalahan yang disengaja ataupun tidak :)
mas, silahkaeun baca postingan saya soal blogspot koment system supaya bisa di koment sambi dikasi URL :)
untung bukan "monyong sari" :D
detik, kaya'nya gak punya redaktur (editor) atau apalah namanya..
Wah ternyata halaman utamanya ga secara otomatis ngambil dari halaman beritanya ya? Jadi dimasukkan dua kali. Hehe..
Sepakat ni ama komentar pertama. Detik isinya lebih kayak tabloid cari sensasi. Hehe..
Post a Comment