Tolong, bibir saya berdarah

Kejadian konyol itu terjadi Minggu malam tadi (9/12/2007). Ceritanya, setelah menidurkan jagoan saya, Advaya di kamarnya, saya tidak langsung tidur tapi membaca majalah Parents Indonesia yang baru siangnya dibeli oleh isteri saya di Mal Ambasador. Tujuan utamanaya sih, membaca majalah tersebut sambil nungguin Asian Idol di RCTI yang kelihatannya seru acaranya. Lama menunggu acara tersebut, tanpa sadar, saya ketiduran di sofa panjang depan teve sambil wajah saya tertutupi oleh majalah tersebut. Beberapa menit kemudian, saya tersadar sambil menyingkirkan majalah tersebut dari muka. Lho, kok berat banget dan lengket. Ternyata, bagian dalam majalah tersebut yang berbahan kertas glossy (mengkilat) nempel di bibir saya dan susah banget untuk dicabut. Halah..kok bisa ya. Sekuat tenaga, saya tarik majalah tersebut dari muka dan olala...kok terasa perih dan sakit banget. Ternyata, bibir saya berdarah. Damn ! Setelah saya lihat, kulit bibir saya sobek dan menempel di majalah tersebut. Saya pun menjadi panik.


Segera saya berlari ke kamar mandi mencari cermin. Saya lihat darah yang keluar lumayan banyak. Perih dan sakit. Pikiran saya, segera hentikan pendarahan tersebut dengan berbagai cara. Entah, awalnya saya berpikir mau saya kasih Betadine. Tapi, luka ini kan di bibir. Berabe kalau saya kasih Betadine. Segera saya berlari ke kulkas mencari es batu untuk membekukan luka tersebut agar menutup. Tapi, jam 10 malam mengompres bibir saya dengan es batu nampaknya bukan pilihan yang tepat. Bisa-bisa kedinginan saya. Akhirnya saya putuskan minum air dingin yang ada di kulkas. Nyuss...begitu rasanya bibir terasa ketika air dingin beradu dengannya. Ada rasa pahit-pahit sedikit karena darah ikut sedikit terminum. Untuk menghilangkan rasa, saya selingi dengan makan semangka dingin. Uff...untuk sementara darah tidak mengucur lagi.





Setelah tidak terlalu sakit lagi, saya putuskan untuk tidur saja dan tidak jadi melihat Asian Idol. Mending tidur saja daripada melihat teve sambil menahan rasa sakit, begitu pikir saja. Saya jadi teringat, jangan sampai hal ini menimpa Advaya dan orang lain. Untuk Advaya yang lagi senang-senangnya menggigit dan memasukkan setiap benda ke mulutnya, saya pesan ke pengasuhnya agar lebih waspada terhadap semua hal yang digigit-gigitnya terutama jangan sampai menggigit majalah yang telah membawa korban saya tersebut. Sedangkan untuk pengunjung blog ini, hati-hati terhadap semua bahan kertas majalah. Jangan sampai kejadian ini menimpa anda. Sakit dan perih banget. Sampai sekarang pun rasa sakit tersebut masih terasa kalau dipakai untuk makan dan minum. Cukuplah saya yang menjadi korban.


Moral cerita :
Jangan menyepelekan sesuatu yang terlihat tidak berbahaya. Kertas majalah yang berbahan glossy pun ternyata sanggup mencederai kita. Percayalah !

19 comments:

Unknown said...

hehehe
sama, pernah ngalamin masalah serupa,
solusinya, sobek itu kertas, terus rendem bibir sama kertasnya di gayung
kira kira nanti setelah kertasnya melunak, bisa dibuang
dan ga nempel sama bibir

Anonymous said...

Bisa sampek seperti itu ya ? Nggak nyangka. Terimakasih infonya mas.

Anonymous said...

wah, saya juga pernah mengalami kejadian yang mirip, jadi waktu ambil tiket parkir karena buru2 jadilah itu tiket saya jepit di bibir, nah karena muter2 agak lama baru dapet parkir jadinya tiket itu agak kering di bibir, pas mau dicabut sakit dan perih gitu.. tapi untungnya belum terlalu nempel jadi masih bisa dipaksa tanpa luka [cuma agak perih sedikit]


bukan cuma kertas glossy aja.. :D

Anonymous said...

waduh kok bisa lengket gitu ya?

Anonymous said...

saya punya pengalaman yang beda. suatu hari saya masuk ke sebuah mall. setelah kartu tiket saya dapatkan (kalo nggak salah dari s*cure p*rking, saya menjalankan mobil lagi. karena ribet dengan stir, rem tangan dan jalan yang membelok, saya gigit tiket parkir dengan kedua bibir saya. ternyata, kertas kartu parkir itu sangat lengket sedemikian rupa sehingga saya kesulitan melepaskannya. inti cerita, jangan pernah menggigit kertas kartu parkir. bibir saya berdarah karenanya.

Anonymous said...

Kenapa bisa seperti itu ya?
Apa karena kertas itu kedap udara, sehingga saat ditempelkan, menarik kebasahan disekitarnya (termasuk kulit/bibir) kita?

M Fahmi Aulia said...

untung 'cuma' majalah yg nempel di bibir. coba kulit duren ;-)

snydez said...

jangan jangan bahan pembuat kertas glossy adalah lem :D

Anonymous said...

atau pesan moral lain, jangan ketiduran saat membaca, apalagi dengan bahan glossy...gitu ya :D

Ni'am said...

paling sering tu, kesilet kertas HVS. ternyata tajam juga.

eh itu yakin kertas glossy? bukan ga sengaja gigit cicak sampe ekornya putus? hayo dicek lagi ^_^

Bambang Aroengbinang said...

kalau yg pasti2 berbahaya biasanya orang sudah waspada dan menghindari atau mencegahnya, yg kecil2 itu yg bisa membuat kepala jadi mumet :). semoga sudah sembuh seperti sedia kala ...

Anonymous said...

Duh, koq bisa kaya gitu mas. JAngan terulang lagi ya. Btw kebiasaan baca sambil tiduran juga gak baik :)

Anonymous said...

Hihi, lagian iseng banget sih naruh majalah di bibir? Eh, tapi gak sengaja yah! Yo wis, laen kali hati-hati, kalau kira-kira takut ketiduran terus nempel di bibir coba pake topeng/masker di bibir sebelum membaca.

Oke, selamat mencoba!
*kabur*

Fahroe said...

semoga saya tidak pernah :)

Anonymous said...

cara tidur yg aneh

Anonymous said...

Kertas yang untuk print, bikin paper dll deh itu juga tajam lho. Saya sering luka karena mereka.

Lindaleenk said...

hah....serem...trus bibirnya jadi ga berkulit dunkzzz???
huih makin seremmmm

Anonymous said...

Salam,
dengan surat ini, kami agency for Intel Indonesia, mengundang anda untuk menghadiri acara lounching processor terbaru Intel

Tanggal : 6 Agustus 2008
Jam : 18.00 WIB
Tempat : X2, Plaza Senayan, jakarta.

Note: Undangan untuk 2 orang.
mohon kirim alamat lengkap, untuk pengiriman undangan fisik.
Kirim ke tion@matahatipromo.com

Kami tunggu...Terimakasih

stop dreaming start action said...

Ya yang namanya musibah, nggak bisa di tebak...

Disclaimer : Semua tulisan di blog ini adalah pendapat pribadi dan tidak mengatasnamakan siapa pun dan institusi mana pun

Designed by Posicionamiento Web