Akhirnya, mencoba UBUNTU Linux

Membaca postingan dari Mas Rony, Mas Thomas & Mas Edy tentang gampangnya install Ubuntu Linux Feisty Fawn, tergerak juga akhirnya saya untuk mencoba install aplikasi open source ini di komputer kantor. Sebenarnya teman saya yang lain, mas Simon sudah sejak lama ngompor-ngompori saya untuk install linux. Bahkan mas Simon ini bersedia mendownload DVD repository linux yang lengkap, tapi dengan catatan, jika ada waktu luang dan panjang. Karena takut merepotkan, iseng-iseng saya minta langsung ke website ubuntu untuk minta dikirimi CD Ubuntu Live yang gratis. Kebetulan CD Ubuntu kiriman tersebut sudah sampai seminggu kemarin di rumah. Meski demikian, saya baru sempat menginstall di komputer kantor dengan sukses hari ini... ;-)

Ternyata memang gampang install Linux dengan distro Ubuntu ini. Kesan susah pada awalnya karena saya dulu pernah punya pengalaman buruk install Linux dengan distro Red Hat yang cukup sulit untuk pengaturan driver dan beberapa konfigurasi untuk newbie seperti saya. Printer kantor pun juga terdeteksi dengan baik oleh ubuntu. Sirna sudah kesan saya bahwa linux itu susah. Tampilan antar mukanya Ubuntu ini ciamik juga. Saya coba posting tulisan ini langsung dari Firefox di Ubuntu. Ternyata sama mudahnya ketika posting di lingkungan MS Windows XP. Mudah-mudahan untuk ke depannya, tidak dipersulit oleh Ubuntu...;-)

Oh iya, saya tetap mempertahankan MS Windows XP legal yang ada di komputer kantor. Untuk cara instalasi dengan dual boot (XP & Linux), silakan baca tulisan dari mas Udin di sini.


Ngoprek ubuntu lagi ah...;-)

Ckckck.....

Membaca tulisan mbak yang kebangetan ini tentang ini, saya tidak habis pikir. Kok bisa-bisanya dubes kita bisa bicara seperti itu ya?

Rasa heran saya semakin bertambah, ketika membaca berita di Poskota tentang akan ditesnya keperawanan siswi di Indramayu (Tautan berita terkait ada di bawah).

Menurut saya, kebijakan pejabat-pejabat kita ini kok rasa-rasanya semakin aneh-aneh saja. Saya kutipkan salah satu beritanya :

Keperawanan 3.500 Siswi Diperiksa Bupati Indramayu

Rabu 15 Agustus 2007, Jam: 9:51:00
INDRAMAYU (Pos Kota) - Beredarnya video mesum yang
diperankan sepasang pelajar SMA di Indramayu, membuat
gerah Bupati Indramayu dan pejabat muspida lainnya.
Bupati H Irianto MS Syarifudin lalu bikin gebrakan
akan memeriksa keperawanan sekitar 3.500 siswi SMP dan
SMA atau sederajat di seluruh Indramayu.

"Pemeriksaan bertujuan memberitahukan orangtua siswa
soal status keperawanan anak gadisnya," ujar Bupati
Indramayu H Irianto MS Syarifudin di sela-sela
pembakaran 2.600 buku sejarah di Kantor Kejari
Indramayu, Selasa (14/8).

Jika hasil pemeriksaan medis diketahui terdapat siswi
SMP/Mts dan SMA/SMK/MA tidak perawan lagi atau
kegadisannya sudah hilang, maka orangtuanya akan
dipanggil sekolah.

"Orangtuanya akan diingatkan untuk lebih waspada dalam
mendidik putrinya sehingga jangan hanya bisa
menyalahkan sekolah atau gurunya saja," kata Bupati
Irianto MS Syarifudin.

Sedangkan teknis pemeriksaan akan dirapatkan dengan
sekretaris daerah, bagian hukum, dinas kesehatan,
pendidikan dan isntasi terkait. "Yang jelas tidak
mungkin dilakukan di Puskesmas karena minimnya
peralatan," papar bupati.

DITENTANG ORANGTUA MURID
Rencana Bupati Indramayu ini terbilang langka dan
bikin kaget orangtua siswi. Bagaimana tidak, jumlah
siswi yang bakal diperiksa keperawannya itu tak
tanggung-tangung mencapai 3.500 siswi. Mereka itu
adalah siswi kelas I, II, dan III SMA/SMK/MA dan siswi
kelas III SMP/Mts. Sejumlah orangtua siswi kaget dan
banyak menentang rencana ini.

Tidak sedikit walimurid yang menentang rencana ini
dengan alasan keperawanan adalah masalah pribadi yang
sensitif. Seperti dilontarkan Likin,56, seorang
walimurid di Desa Heurgeulis yang mengatakan, rencana
pemeriksaan keperawanan itu merupakan langkah mundur
dan tidak tepat, sebab masalah keperawanan tidak ada
hubungannya dengan pendidikan.

Jika wacana itu direalisasikan, lanjutnya bakal
mengundang perdebatan panjang bukan hanya oleh kaum
hawa di Indramayu tapi juga secara nasional.

"Pemeriksaan keperawanan siswi bisa dianggap
merendahkan gender wanita dan akan menjadi bahan
olok-olokan, " kata Likin.

Sedangkan Ganda,54 warga Kecamatan Cikedung
mengatakan, tak yakin Pemkab Indramayu bakal
merealisasikan rencana tersebut. "Resikonya sangat
tidak kecil, tapi kalau mau menanggungnya, yaa…
silakan," ujarnya.

Sementara walimurid lainnya Sumantri,49, menjelaskan
rencana ini akan membuat siswa yang ketahuan tidak
perawan akan menanggung beban yang teramat berat.

"Siswi yang dinyatakan tidak perawan bakal menanggung
beban mental yang maha berat baik dari teman sekolah,
saudara, orangtua, tetangga dan lingkungannya, "
jelasnya.

Menanggapi penolakan wali murid ini, Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Indramayu H. Suhaeli, M.Si,
mengatakan, adalah hak walimurid untuk menolaknya.
"Penolakan itu adalah hak pribadi mereka, kami tidak
dapat memaksakannya dan akan saya sampaikan ke Bupati
Indramayu," ujarnya.

BAKAL SIA-SIA
Rencana Pemkab Indramayu, menurut Koensatwanto
Impasihardjo, Sekretaris Utama Menteri Pemberdayaan
Perempuan adalah tindakan sia-sia, diskriminatif, dan
tidak tidak memiliki dasar hukum yang jelas.

"Kalau terbukti siswi tersebut tidak lagi perawan,
lantas apa yang akan dilakukan oleh Pemda? Melarangnya
sekolah, tentu itu melanggar hak asasi," tutur Koen.

Selain itu, lanjut Koen, kalau benar mau diberlakukan,
siswa yang di tes keperjakaannya. Tetapi dia
mengingatkan sebaiknya rencana itu dibatalkan, sebab
bakal menimbulkan protes dan mengganggu stabilitas
pendidikan. "Munculnya video porno jangan dijadikan
alasan utama, tapi dibutuhkan solusi agar siswi tidak
melakukan seks bebas dengan pendidikan moral dan
agama," paparnya.

Penolakan serupa dikemukakan Wakil Ketua PP Muslimat
NU Gefarina Djohan yang secara tegas menolak rencana
tersebut. "Perawan atau tidak adalah sesuatu yang
sangat privacy. Membeberkan rahasia orang adalah aib.
Dan itu tidak boleh dalam hukum agama," papar
Gefarina.

Selain membeberkan aib orang, tes keperawanan juga
tindakan yang tidak adil. Sebab seks tidak hanya
melibatkan perempuan, tetapi juga laki-laki. "Lantas
bagaimana dengan laki-laki, apa juga ada tes
kejantanan," tandas Gefarina.

Sebegitu kebangetankah cara berpikir pejabat kita ? Ckckck.....

*speechless*

Tautan berita terkait :

Khusus buat yang kerja di Jakarta : Libur Pilkada tanggal 8 Agustus 2007

Hiruk pikuk Pilkada di DKI cukup asyik untuk dicermati. Tapi, saya tidak akan membahas mau pilih Foke atau Adang seperti kawan saya ini , ini dan ini. Saya hanya mau cerita kalau kantor saya libur tanggal 8 Agustus besok gara-gara Pilkada DKI. Horeeee...!!! (ini yang paling menarik menurut saya...hehehe.. )

Ceritanya, ada email dari seorang teman yang mampir di inbox saya. Isinya tentang surat keputusan dari Mendagri untuk libur saat Pilkada DKI tanggal 8 Agustus 2007 besok. Segera saya cetak surat tersebut dan saya berikan ke bagian HRD di kantor saya. Esoknya, surat keputusan libur yang ditandatangani oleh Direksi langsung turun. Hehehehe...

Mau download SK Keputusan itu? Sila klik di sini dan sini. Saya lampirkan juga iklan dari KPU DKI Jakarta yang memberitahukan keputusan libur pada saat Pilkada tanggal 8 Agustus nanti. Sila download di sini iklannya.

Selamat berlibur eh... mencoblos buat teman-teman yang tinggal di Jakarta....

Disclaimer : Semua tulisan di blog ini adalah pendapat pribadi dan tidak mengatasnamakan siapa pun dan institusi mana pun

Designed by Posicionamiento Web