Menikahlah di masjid...

Tema ini mengemuka sebagai hasil diskusi malam sebelum tidur dengan isteri saya (saya biasa berdikusi dengan isteri sebelum tidur dengan tema apa saja ). Beranjak dari pemikiran ketika suatu saat, saya dan isteri mampir di sebuah masjid yang sangat indah namun terkesan kumuh dan tidak terawat. Ketika saya bertanya pada pengurus masjid yang kebetulan bisa saya jumpai pada saat telah selesai bersembahyang, mereka menjawab bahwa biaya pemeliharaan yang tinggi menjadi penyebabnya. Saya kejar lagi dengan pertanyaan bahwa ada kotak infaq masjid yang memungkinkan biaya pemeliharaan dapat diambilkan dari infaq tersebut, spontan bapak pengurus masjid tersebut mengatakan bahwa infaq yang didapat tidaklah seberapa. Sementara cat mengelupas, genting bocor, karbol, sikat atau pel-pelan juga harus didapat dengan harga yang lumayan tidak murah sekarang ini ??


Hmmm..kendala biaya . Masalah klasik namun tidak gampang juga memecahkannya. Namun malam itu, isteri saya berpendapat kenapa tidak memaksimalkan masjid sebagai fungsi sosial misalnya sebagai tempat untuk menikah?? Betul juga, pikir saya. Menurut isteri saya, bila kondisi masjidnya memungkinkan (seperti masjid Sunda Kelapa di Jakarta atau Masjid Kampus UGM), beberapa masjid menyediakan tempat di samping atau di lantai bawah untuk acara resepsi. Jadi setelah akad nikah selesai, dapat dilanjutkan dengan resepsi di areal yang sama. Namun bila masjidnya tidak menyediakan aula atau tempat untuk resepsi, akad nikah dapat dilakukan di ruang utama masjid dan resepsi dapat dilakukan di gedung lain atau kembali lagi ke rumah. Dari pemakaian ini, keluarga pengantin tentu tidaklah berkeberatan jika ditarik dana sosial untuk pemeliharaan masjid. Minimal uang yang didapat, bisa dimanfaatkan untuk menutup sebagian pemeliharaan masjid. Sementara dari sisi pengantin sendiri, atmosfer yang didapat juga akan lain bila hanya diadakan di rumah atau gedung. Suasana sakral dan syahdu akan lebih terasa bila diselenggarakan di masjid. Selain itu, insya allah, pahala juga akan mengiringi karena ikut menyumbang masjid. Bila setiap hari libur, masjid dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sosial seperti ini, tentu pemasukan buat masjid juga tidak sedikit bukan?


Saya melihat sudah beberapa masjid yang memanfaatkan hal ini. Bahkan, masjid besar Syuhada di kota Jogjakarta, sudah dapat memberikan paket pernikahan di masjid ini lengkap dari A sampai Z-nya. Dari MC, pembaca al quran sampai saritilawah, semua sudah disediakan oleh pihak masjid. Jadi, kenapa tidak menikah di masjid ?? Mari kita budayakan menikah di masjid bagi yang mampu... (tentunya bagi muslim yang belum menikah dan akan berencana menikah. Halo Mas Abe Poetra).


Note :
Jadi terinspirasi untuk sedikit mengubah syair lagunya Java Jive "Menikah"

"Oh..menikahlah di masjid...
Oh..bahagialah selama-lamanya.."

*halah*

Kampanye Produk Toyota

Melihat iklan Toyota di atas dalam menyambut hari Ibu 22 Desember kemarin, saya masih takjub dengan eksekusinya (ditayangkan salah satunya di media Kompas, Jumat 22 Desember 2006). Sederhana, menarik dan mengena ! Benar-benar iklan yang sangat cerdas. Itulah kesan saya. "Hanya" sekedar tulisan di kaca belakang mobil Kijang Innova yang bisa dibaca : Ibu dan I Love You. Pesannya jelas dan terarah. Bravo buat Toyota !


Eh..satu lagi kampanye Toyota yang sangat menarik untuk Toyota Rush. Melalui media internet, Toyota membuat kampanye soft selling via web dengan permainan atau game. Hmmm..sangat asyik untuk dimainkan. Terutama bila sudah suntuk dengan pekerjaan atau rutinitas kantor. Sila buka web ini. Bagoooooosss...

Note :
Saya bukan duta dari Toyota dan perusahaan otomotif yang saya tangani tidak mengageni Toyota.

Migrasi ke open source

Beberapa saat yang lalu, manajemen di kantor saya memutuskan untuk bermigrasi perangkat lunak komputer ke open source. Hanya operating sistem berupa Windows XP sebagai platform dasar dan beberapa paket MS Office yang kami beli lisensinya. Praktis, software-software bajakan sudah tidak ada lagi di komputer saya (dan tidak diperbolehkan lagi oleh manajemen sejak beberapa bulan yang lalu). Bagi saya sebagai pengguna yang sudah terbiasa menggunakan beberapa perangkat lunak tertentu tersebut sebelumnya, agak susah juga menyesuaikan diri dengan hal ini. Perlu waktu untuk menggunakannya. Namun apa mau dikata, karena hal ini merupakan kebijakan manajemen, mau tidak mau, suka atau tidak suka, saya harus belajar lagi menggunakan perangkat lunak open source ini. Belajar lagi dari nol dung !!. Hehehehe..

Sekedar berbagi, perangkat lunak open source yang saya pakai sekarang (dengan platform OS under Windows XP) adalah :

  • Open Office 2.1 sebagai pengganti MS Office. Unduh di sini.
  • Dia sebagai pengganti Visio. Unduh di sini.
  • Inkspace sebagai pengganti CorelDraw/Freehand. Unduh di sini.
  • Mozilla Firefox sebagai browser pendamping IE. Unduh di sini.
  • Opera 9.10 sebagai browser pendamping IE. Unduh di sini.
  • AVG Virus Free Edition sebagai pengganti Norton Anti Virus/Mc Afee. Unduh di sini.
  • GIMP sebagai pengganti Adobe Photoshop. Unduh di sini.
  • Mozilla Thunderbird sebagai email client pendamping outlook express. Unduh di sini.

Selain itu, saya juga mendownload beberapa perangkat lunak di atas, versi portable dan saya masukkan ke flashdisk. Berguna kalau kita warnet atau perjalanan ke suatu tempat dan membutuhkan perangkat lunak di atas, tinggal colokkan flashdisk kita tersebut dan voila...langsung bisa kita pergunakan. Versi portable tersebut dapat diunduh di sini dan di sini.

Mudah-mudahan tautan di atas bermanfaat bagi yang mau bermigrasi ke open source. Ada yang mau menambahkan tautan lainnya??.

Note :
Ikhtiar ikut mempopulerkan open source sesuai anjuran Pak Budi Rahardjo dan Mas Eko Juniarto (meski tidak 100% karena OS masih pake MS WIndows XP)



Update 2 Jan 2007 :
Informasi dari hasil googling dan info dari mas Adhisimon, tambahan software yang open source dan gratis adalah sbb :

  • Blender, sebagai pengganti Auto Desk 3D Max.Unduh di sini
  • Scribus, sebagai pengganti Adobe Page Maker (Desktop Publishing). Unduh di sini
  • Gaim, aplikasi chat sebagai pendamping Yahoo Messenger. Unduh di sini
  • Clamwin, sebagai pengganti AVG Anti Virus yang sudah tidak gratis lagi per 15 Januari 2006. Unduh di sini


Foto : http://exonous.typepad.com/241a2p/open-source.jpg

Empat Mata dan Testimoni di Friendster

Berlanjut dari postingan sebelumnya, saya mencoba invite (baca: invait bukan invit , seperti pengejaan yang diucapkan Thukul pada empat mata edisi Om Roy Suryo itu) friendsternya acara empat mata yang beralamat disini dan ternyata langsung diapprove oleh si empunya empat mata (berani taruhan, pasti bukan mas thukul langsung yang bikin.Lha...menghidupkan laptop saja gak bisa di episode sebelumnya ).

Yang hendak saya sampaikan, ternyata testimoni di friendsternya empat mata tersebut tidak kalah lucu dengan acaranya. Mau bukti? Ini dia :

Testimoni dari Antonioz :

hauhauhauh mas tukul re..re..re...renaldy...
wah 4 mata emang bikin ketawa sampe hampir mati...ratingnya pasti paling tinggi di indonesia...durasinya diperpanjang kalo bisa 24 jam biar moncongnya mas tukul capek hehehe...mas tukul kalo kirim e-mail kasi souvenir dunk..kalo boleh usul souvenirnya moncongnya mas tukul aja biar bisa buat kenang kenangan huahuahuah bercanda loh...sukses terus 4 mata !!!

Testimoni dari FEry :
halooooo mas tukul gimana kabarnya?mas tukul bibirnya makin monyong aja sampe2 kalau nonton 4 mata harus bawa payung soalnya kalo mas tukul ngomong suka muncrat kena rumah saya ga dink mas tukul cuman just kidding.mas tukul saya punya usul bwat kru 4 mata dan mas tukul tolong donk jam tayang 4 mata di rubah dari hari senin-sabtu
biar makin seru euy!!!!!!!! bwat kru tv7 terutama kru 4 mata dan mas tukul yang ganteng yang mirip alas sendal saya semoga jaya terus dan slalu sejahtera.mas tukul tlong ya bacain secepatnya ya.mas tukul udah acara empat mata mas tukul pulang kandang yaa
sory g ada fotonya soalnya saya ganteng nanti mas tukul kesaingan
bye.......byeeeee......

Testimoni dari qsr :
Slamat malam mas pacul kayak tukul,…he2
Gila dan gila komentar tentang empatmata,….
Satu kompleks kos-kosan ga ada yang berani ganti channel…
Semua tertuju pada empat mata di Tv7 atau Trans 7 kalo sekarang…
Wah heboh..baget….pernah satu kali aku ga nonton udah deh ketinggalan bahan omongan,yang ternyata semua pada ngomongin empat mata,nyesel tujuh turunan 4 tanjakan deh kalo ga nonton heee2….mau tahu siapa penggagas acaranya?kok bisa dapetin host dari planet Pluto…”wah hebat
Saran kalo bisa bintang tamunya yang caem-caem..sexy-sexy,hot-hot…biar kami anak kost ga bisa tidur he2…. Salutttt buwat mas reynaldi alias tukul yang muka ndeso rezeki kutho….he2

Bakul jamu naik merci, turunnya lewat bekasi…,
mas tukul memang seksi namun sayang mulutnya bau terasi..”

Testimoni dari taufik :
Ass,, mas tukul!!!!
Gile..gile.. acaranya asyik banget!!!
Kapan bintang tamunya musisi2 rock indonesia?
Bintang tamunya jangan yang seksi terus, suka ga tahan.
Terus jangan yang cakep2, skali-kali bintang tamunya yang jelek kayak mas tukul, contohnya anoa sama kus-kus di sulawesi, kan masih sodara mas tukul!!!!!

Udah ah. Nanti saya dikira ambassador atau duta dari empat mata lagi . Lihat saja testimoni-testimoni lainnya sendiri di sini atau kalau mau add friendsternya di empatmata@tv7.co.id.


Foto : Courtesy Trans7

Empat Mata dan Om Roy Suryo di Trans7



Tadi malam, sebenarnya saya sudah hendak beranjak tidur. Tapi tiba-tiba, telepon genggam saya berdering, menandakan sms masuk. Ternyata dari teman kuliah saya, Om Ndaru yang mengirim sms bunyinya begini,” Teman-teman, saksikan mas Roy Suryo di Trans7 malam ini pukul 22.00 WIB dalam acara Empat Mata bersama Tukul Arwana”. Oh...acara yang lagi terkenal dengan jargonnya," Kembali ke laptop" itu. Sebenarnya saya sudah mengantuk berat. Tapi karena bintang tamunya Om Roy, saya bela-belain nonton deh…(padahal saya jarang sekali nonton acara ini karena pemutarannya malam sekali meski jujur saya suka lihat banyolannya Tukul yang sebenarnya jujur lagi itu-itu saja khas Srimulat,tapi kok tetap lucu ya...).


Selain Om Roy, bintang tamu malam itu adalah Emma Waroka (model sexy yang sering tampil di majalah-majalah dewasa ), Lia Amelia (penyanyi dangdut) dan Cak Lontong (pemeran menteri di acara Republik BBM, Indosiar). Kebetulan, rasa iseng saya sedang kumat sehingga sempat sedikit mencatat dialog malam itu (bahkan saya sempat-sempatin mengambil screenshot acaranya dengan digicam Nikon), meski secara garis besar karena saya tidak sempat merekam videonya. Berikut petikan dialognya.


Reynaldi “Thukul” Arwana (TA) : Selamat malam pemirsa di acara Empat Mata. Karena sekarang Empat Mata sudah di Trans7 maka interiornya saya ubah yang dikerjakan oleh kru-kru saya yang ndeso-ndeso (penonton tertawa, saya juga ). Malam ini kita akan membahas tema 3 G : Gara-Gara Gadget (salah seorang cewek, co-host acara tersebut, masuk ke panggung dan membawakan Thukul HP yang bisa 3G, seperti biasa Thukul dengan sok lugunya tidak tahu apa-apa dengan HP 3 G tersebut. Lucu banget sehingga mata saya ga jadi ngantuk karena ketawa terus ). Ok, tanpa basa-basi, kita panggilkan bintang tamu kita Emma Waroka.


Emma Waroka (EW) masuk ke panggung dan menghampiri Thukul sambil berpelukan. Seperti biasa, penonton heboh….


TA : A (ge) , S(ex), L(ocation) (Thukul menanyakan ini dengan Bahasa Inggris yang lumayan. Hihihi…biasanya salah nih kalo ngeja pake Inggris )

EW : 16 tahun (sambil becanda)

TA : Suka friendster?

EW : Iya, saya punya friendster.

TA : Dimana alamatnya kalo saya mau invid (invite dibaca invid oleh Thukul,

penonton terbahak lagi, termasuk saya )

EW : Ketik saja nama saya belakangnya hotmail.com

TA : Di friendster, majang foto-fotonya yang hot ya?

EW : Ah, nggak juga…masih sebatas wajar kok.

TA : Punya koleksi video yang syur di hape, dengan suami?

EW : Eh..saya belum punya suami. Punya, tapi saya simpan untuk koleksi pribadi dan
di tempat yang aman.

TA : Ok, kita break sejenak dan akan kita tampilkan bintang tamu yang merupakan Pakar di bidang teknologi. Saksikan di empat mata !!


Break…..


TA : Kita panggilkan bintang tamu selanjutnya, Roy Suryo


Roy Suryo (RS) masuk ke panggung diiringi musik James Bond 007 dari band pengiring.


TA : Selamat malam mas Roy. Wah…nama kita mirip-mirip nih. Roynaldi Arwana (hahahahaha….plesetannya bisa aja nih mas Thukul ). Apa kabar mas Roy? Belajar darimana kok bisa menjadi pakar teknologi.

RS : Semuanya berawal dari hobi. Kebetulan saya hobi elektronika, computer, mobil,fotografi dan computer

TA : Nah…ini..orang pinter…makanya sekolah-sekolah..biar pinter kaya mas Roy ini (sambil becanda dengan penonton). Mas Roy ini priyayi lho, beda dengan saya..Kemarin dipanggil Polda untuk kasus ME (Thukul memanjangkannya dengan Mak Erot). Sebenarnya asli tidak sih mas video itu?

RS : Minggu lalu saya memang dipanggil oleh Polda untuk pembuktian atau legalisasi. Biasa, setelah saya menyelidiki, beberapa hari kemudian saya diminta bantuan oleh polisi sebagai saksi. Dari video tersebut terlihat apa merek hapenya, kapan diambil, siapa yang nyebarin…

TA : Siapa yang nyebarin mas? (kejar Thukul)

RS : Sudah ada di polisi semua

TA : Dengan aktivitas seperti ini, apa mas Roy banyak musuhnya, terutama pihak-pihak yang tidak senang dengan anda?

RS : Terus terang tidak ada. Alhamdulillah. Kalau di dunia maya malah banyak tapi tidak mau menampakkan jati dirinya

TA : Ok pemirsa, kita break terlebih dahulu dan kita akan tampilkan bintang tamu selanjutnya.


Break…iklan…


Lia Amelia (LA) masuk sambil menyanyi lagu dangdut (aduh…maaf, saya lupa tidak mencatat judul lagunya nih. Maaf…lupa *gaya mpok minah bajaj bajuri on* ). Setelah selesai, Lia Amelia duduk di samping kiri Om Roy. Sementara Emma Waroka, duduk di sebelah sebelah kanan Om Roy.


TA : Sebagai penyanyi dangdut, kamu ga ikut-ikutan bikin trend bikin video syur?

LA : Ada tapi disimpan buat sendiri.

TA : Sama siapa?

LA : Ya sama oranglah, masak sama kambing…. (hahaha..lucu juga nih penyanyi dangdut satu ini. Sudah ketularan gilanya Thukul kali ya. Hehehehe… )

TA : Kok video ME itu bisa beredar ya ? (tanya ke Om Roy)

RS : Karena kesengajaan. Video di HP kalau karena tidak kesengajaan ga bisa. Misal Bluetooth kalau tidak dihidupkan ya tidak bisa (beredar). Trus kalau mau transfer, harus satu persatu. Misalnya di-crack pun harus di-approve sama pemiliknya dulu.

TA : Pernah lihat situs-situs dewasa (tanya ke Emma Waroka)

EW : Pernah, iseng-iseng aja.

TA : Kalo nelpon dengan hape, apa bisa kelihatan lawan bicaranya?

RS : Bisa. Jadi bisa dimanfaatkan untuk nonton TV, reportase berita dsb.

TA : Kalo selingkuh, ketahuan dong?

RS : Jangan lupa, background dibelakang kita misalnya di tempat mana gitu, bisa kita bikin dan cetak gitu. Jadi gampang saja.

EW : Mahal nggak?

RS : Murah kok.

TA : Ok pemirsa, kita sekarang break lagi dan tunggu bintang tamu selanjutnya, Cak Lontong dari Surabaya


Break pariwara….


Cak Lontong (CL) masuk sambil diiringi musik (halah…lupa lagi mencatat judul lagunya. Kebanyakan ngakak terus sih... ) oleh band pengiring.


TA : Teknologi sudah masuk istana kapan?

CL : Pertanyaannya kadaluwarsa (penonton terbahak lagi. Dasar pelawak…). Sebetulnya, sebelum saya masuk istana, teknologi sudah masuk. Tapi begitu saya masuk (istana), teknologinya keluar lagi…(hahahahaha…lucu tenan iki )

RS : Ada cerita lucu mengenai hal ini. Dulu jaman presiden Gus Dur, pihak istana berencana menggelar internet kecepatan tinggi, 2 MB. Tapi, oleh Gus Dur dilarang dan bicara seperti ini,” Boro-boro 2 MB, 1 MB saja sudah bikin repot”

TA : Apa tanggapan Cak Lontong mengenai hal ini?

CL : Berbahaya………… (karena menyangkut Gus Dur)…(penonton terbahak )

Sebenarnya di istana sudah ada skandal tentang teknologi ini yakni ada pejabat yang nyopet hape. Keterlaluan memang. Untuk menghindari ini, semua hape di lingkungan istana harus poliponik Tapi hape sekarang ini malah lebih maju lagi dan bukan poliponok tapi poligami…… (hahaha..bisa aja nih )

TA : Kenapa sering ada kejadian seperti ini (maksudnya video & foto-foto syur) sekarang? (tanya ke Roy Suryo) Apa karena tidak ada hukumnya?

RS : Ada hukumnya, sayangnya penegakan hukumnya tidak ada di negara kita

CL : Menurut saya salah. Di negara kita, tidak ada hukumnya malah…(hahaha..lucu tenan juga iki )

TA : Bagaimana menurutmu tentang teknologi, menguntungkan atau merugikan? (tanya ke Emma dan Lia)

LA : Menguntungkan

EW : Tinggal bagaimana kita memanfaatkan. Misalnya untuk memperlancar job.

RS : Jangan disalahkan teknologinya…

TA : Bagaimana cara melihat foto itu asli atau tidak? (tanya ke Om Roy)

RS : Dilihat catatan atau metadatanya. Pada saat kita mengambil foto, ada informasi kapan fotonya, jenis fotonya. Bahkan ke depannya akan ada teknologi yang bisa menjelaskan di lokasi mana foto tersebut diambil yakni dari BTS terdekat.

TA : Ok, menarik sekali perbincangan malam ini. Sebelum selesai acara ini, silakan invite (kali ini spelling-nya Thukul sudah benar. Hihihi… ) acara empat mata ini dengan mengetikkan empatmata@trans7.co.id. Kesimpulan acara malam ini adalah gunakanlah teknologi sebaik-baiknya dan janganlah merugikan orang lain. Sampai jumpa di acara empat mata selanjutnya dengan bintang tamu yang heboh-heboh. Selamat malam

Udah ah…kembali ke laptop kerja…


TRANS(FORMASI) TV7 MENJADI TRANS 7


Persaingan dunia televisi di Indonesia kian sengit. Menurut wikipedia, stasiun televisi nasional yang beroperasi di Indonesia sekarang ini berjumlah 11 yakni (RCTI, SCTV, ANTEVE, INDOSIAR, LATIVI, TPI, GLOBALTV, TRANSTV, TRANS7, METROTV dan TVRI. Jumlah tersebut belum termasuk stasiun TV lokal di daerah, yang saya lihat, cukup digemari oleh khalayaknya seperti JogjaTV, BaliTV, JakTV dsb. Dengan jumlah sedemikian banyak tersebut, pengelola televisi dipaksa menghadirkan acara yang berating tinggi agar diminati pengiklan (bukan bermutu lho, sebab menurut saya, acara bermutu di televisi, dapat dihitung dengan jari. Dalam hal kasus di Indonesia, rating tinggi tidak ekuivalen dengan bermutunya acara tersebut ). Tak heran, merger, akuisisi dan sejenisnya menjadi keniscayaan bagi pengelola televisi, agar tetap eksis. Sebagai misal, ANTeve pun menyambut uluran tangan STAR Grup milik raja media Rupert Murdoch untuk masuk membenahi manajemen ANTeve milik Bakrie Grup tersebut yang sempat dijauhi para pengiklan karena acaranya kebanyakan rerun atau pengulangan pada waktu itu. Hal yang mirip sama dilakukan oleh raja media seperti Kompas yang merelakan sahamnya, sebanyak 49% dijual ke TransTV. Hmm..sudah saya perkirakan hal ini pasti terjadi karena industri televisi memang padat modal dan harus kreatif menyajikan acara-acara agar diminati pengiklan . Tanpa dua hal tersebut, lonceng kematian tinggal menunggu waktu saja bila tidak segera berbenah diri atau bekerjasama dengan pihak luar.


Semalam sepulang kantor, saya melihat siaran live ulang tahun TransTV dari Plenary Hall JCC Jakarta. Acara tersebut selain disiarkan secara langsung oleh TransTV, juga disiarkan oleh TV7 selaku adik kandungnya sekarang. Meriah dan megah, itulah kesan saya terhadap acara semalam. Namun ada hal yang mengejutkan bagi saya semalam di tengah hiruk pikuk kemeriahan acara tersebut yakni peluncuran logo baru dan nama baru untuk TV7 menjadi Trans7 !. Diiringi nyanyian merdu dari Agnes Monica, Ishadi SK, bos Trans TV mengumumkan perubahan nama TV7 menjadi Trans7. Identitas korporat TV7 berupa logo yang berwarna merah pun ikut-ikutan diubah menjadi warna biru yang merupakan identitas korporat dari TransTV (nampaknya TransTV juga ingin mengubur jejak TV7 semuanya, termasuk hari jadi TV7 yang dibuat sama dengan ulang tahun TransTV yang ditandai dengan peluncuran logo baru tersebut. Mungkin ingin menghilangkan image kalau TV7 diasosiasikan dengan Kompas ??? ).

Dalam pengamatan saya, semenjak TV7 dibeli sebagian sahamnya oleh TransTV, acaranya pun dibuat mirip-mirip dengan Trans TV. Gaya jurnalismenya pun demikian. Semua dibikin sama dengan televisi saudaranya. Menurut saya, hal ini merupakan keanehan kalau boleh dibilang bukan sebuah kemunduran. Seharusnya, tetap biarkanlah TV 7 dengan ciri khas yang dimilikinya. Tidak harus acaranya dibuat sama dengan saudaranya, TransTV. Apalagi logo dan identitas korporatnya. Apa bedanya kalau semuanya dibuat mirip seperti itu??.


Dalam pemikiran saya, pihak TransTV bisa belajar dari MNC Grup yang menaungi tiga stasiun televisi yakni RCTI, TPI dan GlobalTV. TPI meski sudah dibeli oleh grupnya RCTI tersebut tidak lantas menjadi ke-RCTI-RCTIan acaranya (hehehe..saya kesulitan mencari padanan katanya nih ). Ciri khas televisi dangdut yang menyasar golongan menengah ke bawah tetap dipertahankan dan tidak latah mengikuti jejak saudaranya, RCTI. GlobalTV pun demikian. Tetap jalan dengan kekhasannya masing-masing. Dengan demikian, penonton mempunyai alternatif pilihan acara yang jelas dan tidak membosankan. Bagi pengiklan, hal ini juga sangat menguntungkan. Mereka dapat dengan leluasa menempatkan iklan-iklannya sesuai dengan stasiun dan jenis acaranya.


Oleh sebab itu, perubahan TV7 menjadi Trans7 dan membuat formula acara yang mirip dengan saudaranya, TransTV menurut saya merupakan pertaruhan besar bagi Trans Corp. Waktu yang akan membuktikan, apakah langkah yang ditempuh ini on the track atau tidak. Mudah-mudahan asumsi saya salah. Mari kita lihat bersama.


Menikmati foto-foto terbaik 2006 versi majalah Time

Majalah Time, sudah menetapkan 24 foto terbaik versi mereka. Secara keseluruhan foto-foto yang dipilih memang sangat bagus-bagus (ya..iyalah...Time gitu... ). Paling banyak dipilih, adalah versi fotografi jurnalistik. Eh, tapi ada yang obyeknya dari negeri kita sendiri lho. Nggak jauh-jauh dari rumah asal saya yakni di Sleman Yogyakarta . Fotonya tentang Merapi. Foto ini merupakan foto yang paling saya suka. Secara lebih dekat geografisnya, foto ini memang bagus banget. Coba aku capture ya....





Untuk koleksi lengkapnya (sebanyak 24 foto), silakan lihat disini.

Foto koleksi majalah Time : www.time.com

Disclaimer : Semua tulisan di blog ini adalah pendapat pribadi dan tidak mengatasnamakan siapa pun dan institusi mana pun

Designed by Posicionamiento Web